200 Orang Ditangkap Usai Aksi Hari Perempuan Internasional di Istanbul
Para perempuan memegang spanduk dalam sebuah pawai untuk memperingati Hari Hak Asasi Perempuan Internasional di dekat Taksim Square, di Istanbul, Sabtu (8/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP
Sekitar 200 orang ditahan di Istanbul usai aksi memperingati Hari Perempuan Internasional pada Sabtu (8/3). Polisi menangkap mereka usai ribuan demonstran berbaris di pusat kota dalam pengamanan ketat.
Pawai Feminist Night March dimulai saat matahari terbenam di sekitar Lapangan Taksim.
Para peserta mengenakan pakaian ungu dan membawa spanduk bertuliskan berbagai tuntutan, seperti “Kami tidak akan dibungkam, kami tidak takut, dan kami tidak akan patuh”.
Meski aksi berlangsung damai dan berakhir tanpa insiden, polisi kemudian mulai menangkap sejumlah demonstran.
Penyelenggara mengunggah rekaman yang menunjukkan petugas menyeret beberapa peserta keluar dari kerumunan.
“Setelah pawai berakhir dan massa bubar, polisi mulai menahan teman-teman kami sebagai bentuk provokasi,” tulis penyelenggara di X, seperti diberitakan AFP.
Para perempuan memegang spanduk dalam sebuah pawai untuk memperingati Hari Hak Asasi Perempuan Internasional di dekat Taksim Square, di Istanbul, Sabtu (8/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFPMereka menyebut sekitar 200 perempuan ditangkap secara sewenang-wenang.
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Turki terkait penangkapan ini.
Sebelumnya, protes juga digelar di Kadikoy, sisi Asia Istanbul.
Ketua Serikat Pekerja DISK, Arzu Cerkezoglu, menyampaikan aksi ini menuntut perlindungan lebih kuat bagi perempuan, termasuk ratifikasi ulang Konvensi Istanbul—kesepakatan internasional yang bertujuan melawan kekerasan berbasis gender.
Pada 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan menarik Turki dari konvensi tersebut.
Sejak itu, menurut organisasi We Will Stop Femicide Platform, sedikitnya 1.318 perempuan dibunuh oleh laki-laki. Pemerintah Turki tidak mengeluarkan data resmi tentang kasus femisida.