Berita

378 Orang Ditangkap Sejak Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris Terjadi

Pengunjuk rasa membakar tempat sampah di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, Minggu (4/8/2024). Foto: Hollie Adams/REUTERS

Polisi telah menangkap 378 orang sejak kerusuhan di kota-kota Inggris terjadi. Kerusuhan ini dipicu adanya gerakan anti-imigran di Inggris usai adanya aksi penusukan yang terjadi di kelas tari di Southport pada pekan lalu oleh remaja 17 tahun Axel Rudakubana.

Setelah insiden, hoaks mengenai latar belakang Axel Rudakubana menyebar. Axel Rudakubana dituding sebagai pencari suaka yang baru tiba di Inggris dengan perahu, dan terpapar Islam radikal.

“Kami perkirakan jumlah (yang ditangkap) tersebut akan meningkat setiap hari karena pasukan terus mengidentifikasi mereka yang terlibat dan terus menangkap mereka yang bertanggung jawab,” kata Kepala Polisi Gavin Stephens, yang memimpin Dewan Koordinasi Kepala Kepolisian Nasional (NPCC), Senin (5/8) dikutip dari AFP.

Seorang pengunjuk rasa bertopeng melemparkan kaleng ke arah polisi saat bentrokan terjadi di Bristol, Inggris, Sabtu (3/8/2024). Foto: Justin TALLIS / AFP

PM Keir Starmer menuduh kelompok sayap kanan di balik kerusuhan di sejumlah kota di Inggris. Tuduhan Starmer diperkuat laporan bahwa hoaks disebarkan akun terkait sayap kanan.

“Saya jamin kalian akan menyesal ikut serta pada kekacauan ini, apakah mereka yang ikut langsung atau yang mengobarkan aksi ini secara daring, dan kemudian melarikan diri,” kata Starmer.

Keir Starmer menggelar rapat kabinet darurat pada Senin (5/8). Pertemuan itu digelar untuk mencari cara meredakan kerusuhan anti-imigran di seluruh Inggris.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Foto: Henry Nicholls/Pool via REUTERS

Pertemuan yang diberi nama dengan kode ‘Cobra’ ini akan dihadiri oleh menteri dan kepolisian. Starmer memimpin langsung pertemuan Cobra tersebut.

Cobra sebenarnya adalah kepanjangan dari Ruangan Pengarahan Kantor Kabinet/The Cabinet Office Briefing Rooms. Ruangan ini biasanya dipakai untuk pertemuan untuk membahas atau berkoordinasi menangani krisis nasional atau regional.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link