4 Etika Lari di Trek yang Wajib Dipahami Pelari Pemula
Fun Run teman kumparan. Foto: kumparan
Etika lari di trek perlu diperhatikan dengan seksama oleh setiap pelari. Dengan memperhatikan etika tersebut, semua akan mendapatkan kenyamanan saat lari.
Salah satu aturan dasar yang mesti diikuti adalah posisi lari harus yang sesuai dengan kecepatan (speed). Contohnya, pelari yang ingin berlari lebih cepat di trek Gelora Bung Karno (GBK), maka ia bisa menempati jalur paling kiri atau lingkaran paling dalam.
Sebaliknya, pelari yang ingin sekadar jogging atau lari santai, maka bisa menempati jalur paling kanan. “Jadi, semakin cepat lari kita, semakin wajib kita berada di dalam trek yang paling kiri,” kata Widi Shufi, Captain teman kumparan Running Club.
Selain itu, ada juga lho aturan lainnya yang perlu dipahami. Apa saja? Yuk simak daftar lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa Saja Etika Saat Lari?
Ilustrasi fun run teman kumparan. Foto: kumparan
Ada banyak aturan tak tertulis soal etika lari yang sering diabaikan oleh pelari pemula. Jika kamu baru terjun di dunia lari, sebaiknya pahami etika tersebut untuk menciptakan kenyamanan bersama. Berikut beberapa di antaranya yang patut diperhatikan:
1. Jangan berhenti mendadak di jalur lari
Hindari berhenti tiba-tiba di tengah trek, terutama di jalur cepat. Berhenti mendadak bisa membuat pelari lain yang berada di belakangmu cenderung kaget dan sulit menghindar. Kondisi ini bisa menyebabkan kecelakaan atau tabrakan ringan.
Jika perlu berhenti karena alasan apa pun, cobalah pindah ke jalur paling luar terlebih dahulu. Di Gasibu Bandung, jalur sudah diberi tanda yang jelas seperti “jalur selfie” dan “jalur jalan kaki” untuk memastikan area mana yang aman untuk berhenti.
Ilustrasi fun run teman kumparan. Foto: kumparan
2. Jangan menghalangi pelari lain
Hindari berjalan atau lari berkelompok dengan teman-teman. Tindakan ini ternyata bisa menghalangi jalur dan membuat pelari lain yang ingin lewat menjadi terhambat pergerakannya.
“Ketika kita lagi kebut-kebutan, tiba-tiba ada yang jalan di depan, itu bisa sangat mengganggu,” ungkap Teh Widi.
Untuk menjaga kenyamanan bersama, pastikan kamu tetap berada di jalur yang sesuai dengan kecepatan dan berikan ruang bagi pelari lain untuk lewat.
3. Selalu sadar dengan sekitar
Perhatikan lingkungan sekitar dan hormati pengguna trek lainnya. Pelari yang sedang fokus latihan biasanya sulit menghindar ketika kamu berpindah jalur secara tiba-tiba
Teh Widi menyarankan untuk selalu waspada dan menghindari perubahan arah yang tiba-tiba. “Kalau kita lagi speed, perlu konsentrasi penuh. Kalau easy run sih masih bisa zigzag, tapi tetap harus hati-hati dan menghormati pelari lain,” jelasnya.
Captain Widi. Foto: kumparan
4. Hormati Peraturan Trek di Setiap Lokasi
Kenali dan patuhi aturan yang berlaku di setiap trek, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Setiap trek mungkin memiliki peraturan yang sedikit berbeda, terutama jika kamu berlari di lokasi yang baru.
“Sebaiknya tahu peraturan di trek sendiri, entah itu di mana pun berada,” kata Teh Widi.
Jadi yang paling update tentang event dan informasi seputar Running, gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang di kum.pr/running