Tubuh Mungil karena Gagal Ginjal, Yusuf Kerap Dibully Teman
Yusuf saat menjalani cuci darah di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Foto: Dok. pribadi
Usianya sudah menginjak 13 tahun, namun postur tubuhnya masih seperti anak usia 7 tahun. Gagal ginjal yang diidap sejak 2017 silam telah mengganggu tumbuh kembang bocah laki-laki bernama Yusuf itu.
Sang ibunda, Yati, mengungkapkan jika Yusuf memiliki berat badan sekitar 21,5 kilogram. Sedangkan tinggi badannya hanya sekitar 125 centimeter. Memiliki postur tubuh tak seperti teman sebayanya kerap menjadikan Yusuf sasaran bullying teman sekolahnya.
“Di sekolah Yusuf sering di-bully teman-temannya. Dia diejek karena badannya yang kecil dan kurus,” ujar Yati saat ditemui Basra di RSUD Dr Soetomo, belum lama ini.
Yati mengisahkan diagnosis gagal ginjal diterima putranya pada 2017 silam. Kala itu Yusuf mengalami demam tinggi dan mengeluh sakit di bagian perut. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di kota asalnya, Madiun, Yusuf didiagnosis gagal ginjal.
Yusuf pun harus menjalani cuci darah. Tidak adanya fasilitas hemodialisis atau cuci darah di rumah sakit di Madiun mengharuskan Yusuf untuk dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
“Yusuf harus cuci darah seminggu dua kali di sini (RSUD Dr Soetomo) karena di Madiun tidak ada fasilitas cuci darah,” terang Yati.
Tak hanya harus bolak balik Madiun Surabaya untuk menjalani cuci darah, Yusuf juga harus rela meninggalkan bangku sekolah. Yati bersyukur sekolah tempat Yusuf menimba ilmu memberikan dispensasi.
“Yusuf diperbolehkan tidak datang ke sekolah. Jadi dia selama SD itu sekolahnya online. Ya mau bagaimana lagi, Yusuf kan harus mondar mandir Madiun Surabaya untuk cuci darah,” ungkap perempuan berhijab ini.
Yati melanjutkan, Juli lalu seharusnya Yusuf memulai pendidikan di jenjang SMP. Namun Yati dan sang suami memutuskan untuk tidak menyekolahkan putra bungsunya itu terlebih dulu. Ia ingin Yusuf fokus menjalani pengobatannya.
“Saya juga kasihan kalau dia dibully lagi nanti di sekolah. Pas SD saja dia sering diejek teman-temannya sampai dia (Yusuf) nggak mau datang ke sekolah lagi. Saya enggak tega lihat Yusuf sering nangis karena diejek teman-temannya,” tukas Yati.
“Saya nggak mau mental anak saya down karena bully-an teman-temannya. Yusuf butuh kondisi psikis yang baik karena harus cuci darah seminggu dua kali. Saya nggak mau kondisi dia tambah drop nantinya,” sambung ibu tiga anak ini.
Secara terpisah, dr. Ardyarini Dyah Savitri, Sp. PD FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, mengungkapkan jika gagal ginjal dapat mengganggu metabolisme tulang.
“Itu kenapa anak-anak yang mengalami gagal ginjal postur tubuhnya cenderung kecil tidak seperti anak yang sebaya dengannya,” ujarnya kepada Basra.
“Mereka yang gagal ginjal, metabolisme tulangnya akan terganggu. Ginjal itu kan fungsinya banyak, salah satunya adalah mengatur metabolisme tulang,” imbuhnya.