Uncategorized

14 Remaja di Medan Terjangkit Sifilis, Bagaimana Pengobatannya?

Ilustrasi sifilis. Foto: StanislavSukhin/Shutterstock

Sebanyak 14 remaja rentang usia 15-18 tahun di Kota Medan mengidap penyakit sifilis. Mereka terjangkit sifilis akibat hubungan seks sesama jenis, Lelaki Sesama Lelaki (LSL).

Lantas, seperti apa pengobatan yang harus dilakukan?

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, menuturkan pengobatan sifilis dapat dilakukan secara efektif di awal mula terinfeksi.

“Pengobatan sifilis akan lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal,” kata Pocut kepada kumparan pada Selasa (3/12).

“Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh sehingga tidak menularkan kepada orang lain,” sambungnya.

Penyakit sifilis ini terbagi menjadi 4 tahap perkembangan infeksinya. Yakni tahap primer, sekunder, laten, hingga tersier.

Artinya, untuk pengobatan efektif paling tepat dilakukan saat tahap primer.

“Setia pada satu pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Selain itu, pemeriksaan atau skrining untuk penyakit sifilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini,” sambungnya.

Pengobatan Dicover BPJS

Sementara itu, Kemenkes memastikan pengobatan kasus sifilis bisa tercover oleh program BPJS Kesehatan.

“Untuk sifilis stadium 1 dan 2 dicover,” kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina Isturini.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link