Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (14/8). IHSG ditutup menguat 59,012 poin atau 0,81 persen ke 7.356,638 pada perdagangan saham, Selasa (13/8).

Analis Phintraco Sekuritas melihat berpeluang lanjutkan penguatan menguji 7375 di Rabu (14/8). Pendorongnya adalah respon positif pasar terhadap penurunan tingkat pengangguran Inggris sebesar 20 bps month of month atau mom ke 4,2 persen pada Juli 2024. Ini lebih rendah dari perkiraan yang capai 4,5 persen.

Meskipun, pasar masih mengantisipasi data inflasi di AS dan Inggris yang akan dirilis hari ini, Rabu (14/8). “Inflasi yang persisten di kedua negara ini dapat merubah pandangan pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga acuan kedepan,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (14/8).

Sementara, dari dalam negeri, pasar mengharapkan kinerja ekspor dapat menopang surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Juli 2024. Sebab, kondisi ini akan berperan positif terhadap stabilitas keuangan domestik, salah satunya melalui penguatan lanjutan rupiah.

Rupiah menguat 0,75 persen pada posisi Rp 15,830 per dolar AS USD (-0.75%) pada Selasa (13/8).

Adapun saham yang direkomendasikan Phintaro Sekuritas pada Rabu (14/8) meliputi ACES, MAPI, ERAA, BFIN, INTP, dan SMGR.

Sementara itu, analis MNC Sekuritas secara teknikal melihat kemungkinan IHSG sedang membentuk wave [b] dari wave 2 pada pola running flat, sehingga IHSG masih cenderung menguat untuk menguji 7.408-7.438 sebagai area penguatannya.

“Selanjutnya IHSG akan terkoreksi ke rentang area 7.027-7.218. Pada label merah, apabila IHSG mampu menembus 7,454, maka IHSG akan menuju ke 7,513-7,654,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (14/8).

Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas meliputi ACES, ICBP, MAPI, dan SMGA untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Rabu (14/8).

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.