Berita

Joe Biden Akui Terbunuhnya Ismail Haniyeh Persulit Gencatan Senjata Gaza

Presiden Joe Biden menyampaikan pidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (14/7/2024). Foto: Erin Schaff/Pool via REUTERS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (2/8) menyatakan, pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan mempersulit gencatan senjata di Gaza.

Haniyeh merupakan pemimpin biro politik Hamas dan menjadi wajah diplomasi kelompok penguasa Gaza itu. Semasa hidup, Haniyeh terlibat upaya negosiasi demi mengakhiri serangan Israel d Gaza.

Haniyeh terbunuh pada Agustus lalu di Teheran. Hamas menuding Israel sebagai dalang pembunuhan Haniyeh. Sampai sekarang, Israel bungkam atas terbunuhnya Haniyeh.

Beberapa hari usai terbunuhnya Haniyeh, Biden akhirnya angkat bicara. AS adalah salah satu negara mediator perang di Gaza.

Orang-orang mengangkat bendera Palestina dan potret pemimpin Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh, dalam sebuah unjuk rasa di Universitas Teheran, di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli 2024. Foto: AFP

“Ini tak akan membantu (gencatan senjata Gaza),” ucap Biden seperti dikutip dari Reuters.

Pada kesempatan tersebut, Biden mengakui telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai Haniyeh terbunuh. Akan tetapi detail perbincangan tak dibahas.

Sampai saat ini serangan Israel di Gaza menyebabkan nyaris 40 ribu warga kehilangan nyawa. Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan warga sipil.

Selain itu, hampir seluruh populasi di Gaza berjumlah 2.3 juta orang terpaksa mengalami kelaparan.

Komunitas internasional menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Tuduhan itu dibantah oleh Israel.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link