Bocah yang Tewas saat Evakuasi Banjir di Tebet Tak Diberi Pelampung oleh Petugas
Suasana di rumah bocah 3 tahun yang tewas terseret banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Bocah laki-laki berusia 3 tahun, Athariz Alsaki, tewas usai terseret arus banjir saat hendak dievakuasi di kawasan Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3).
Ketika dievakuasi, ternyata korban dan keluarganya tak diberi pelampung. Keluarga korban pun mempertanyakan SOP penyelamatan yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta saat mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
“Kalau sebelum mengungsi itu kasih pelampung, jangan petugasnya yang pakai pelampung, yang ditolongin enggak pakai pelampung malah,” kata ayah korban, Abidin, ketika ditemui di kediamannya pada Kamis (6/3).
Abidin belum mengetahui bakal menuntut Pemprov DKI Jakarta ataukah tidak atas kejadian yang menimpa anak keduanya itu. Kini, dia mengaku masih akan fokus untuk membereskan rumahnya yang terdampak banjir.
Abidin, ayah bocah 3 tahun yang tewas terseret arus banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
“Mikirin ini dulu lah (rumah) enggak mikirin yang lain dulu. Ini juga kan udah musibah kan, kita enggak tau,” ujar dia.
Peristiwa itu bermula saat Abidin, istrinya, anak pertamanya, dan korban hendak dievakuasi ke rumah neneknya yang masih berada di kawasan Tebet. Ketika berada di atas perahu, arus begitu kencang sehingga menyebabkan air masuk lewat bagian depan perahu.
Air yang masuk lewat bagian depan perahu semakin banyak hingga menyebabkan perahu oleng dan terbalik. Mereka lalu tercebur ke air dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Setelah sempat hilang, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tak jauh dari lokasi awal terseret banjir.