Berita

Israel Hentikan Pasokan Listrik ke Wilayah Gaza

Dua anak Palestina menyalakan lentera tradisional usai berbuka puasa di tengah bangunan yang hancur di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza utara, Sabtu (2/3/2025). Foto: Eyad BABA / AFP

Menteri Energi Israel Eli Cohen menginstruksikan menghentikan pasokan listrik ke wilayah Gaza. Instruksi ini disampaikan seminggu setelah Israel memblokir semua bantuan ke wilayah Palestina yang dilanda perang.

“Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza,” kata Cohen dalam sebuah pernyataan video dikutip dari AFP, Senin (10/3).

“Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi berada di Gaza sehari setelah perang,” sambungnya.

Satu-satunya jaringan listrik antara Israel dan Gaza memasok pabrik desalinasi air utama di wilayah tersebut, yang melayani lebih dari 600.000 orang.

Warga Gaza bergantung pada panel surya dan generator bahan bakar untuk listrik mereka.

Adapun sambungan ke pabrik desalinasi terputus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebelum disambungkan kembali pada Juli 2024.

Namun, pabrik tersebut tidak dapat melanjutkan operasi hingga Desember tahun itu, karena kabel listrik rusak parah akibat perang.

Akhir pekan lalu, Israel mengumumkan akan memblokir pengiriman bantuan ke Gaza pihak Palestina menerima persyaratannya untuk perpanjangan gencatan senjata yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan.

Warga Palestina berbuka puasa bersama di tengah bangunan yang hancur di Jalur Gaza selatan, Sabtu (1/3/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS

Fase pertama gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret, telah memungkinkan masuknya makanan, bantuan tempat tinggal dan medis.

Meskipun Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, Hamas bersikeras pada transisi ke fase kedua yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen.

Hamas pada hari Sabtu menuduh Israel melakukan kejahatan perang berupa hukuman kolektif dengan menghentikan bantuan dan mengatakan tindakan tersebut juga berdampak pada sandera Israel yang masih berada di pihaknya.

Dari 251 tawanan yang disandera sejak 7 Oktober 2023, 58 orang masih berada di wilayah Palestina, termasuk 34 yang dikonfirmasi militer Israel telah tewas.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas tentang konsekuensi yang tidak dapat dibayangkan jika tidak membebaskan para sandera.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link