Produksi Padi Lampung Diproyeksikan Tembus 3,5 Juta Ton pada 2025
Ilustrasi padi | Foto: Shutter Stock
Lampung Geh, Lampung Tengah – Pemerintah Provinsi Lampung memproyeksikan lonjakan produksi padi menjadi 3,5 juta ton pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan, saat memimpin Panen Raya Serentak di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan, kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa capaian produksi padi di Provinsi Lampung tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan.
“Berkat program Bapak Presiden dan kerja keras Kementerian Pertanian, produksi padi Lampung yang tahun lalu hanya 2,7 juta ton, kini diproyeksikan meningkat menjadi 3,5 juta ton di tahun 2025,” kata Gubernur Mirza.
Namun, Mirza menyampaikan masih terdapat hambatan pada aspek pasca panen, terutama keterbatasan gudang dan fasilitas pengeringan gabah (dryer).
Ia menyebutkan, potensi peningkatan produktivitas akan semakin besar apabila program intensifikasi pertanian, pemupukan tepat waktu, serta penyelesaian sedimentasi oleh Kementerian PUPR dapat terealisasi.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimis total produksi padi Lampung bisa mencapai 4,5 juta ton per tahun dan indeks pertanaman (IP) juga meningkat,” jelasnya.
Namun, di tengah peningkatan produksi tersebut, Gubernur mengungkapkan bahwa ketersediaan sarana pasca panen belum mencukupi.
“Karena peningkatan produktivitas yang drastis, kami di sini sangat membutuhkan prasarana pasca panen, terutama gudang dan dryer,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Danrem, Kapolda, dan instansi terkait untuk menginventarisasi gudang yang dapat dimanfaatkan. Namun, untuk fasilitas pengering gabah masih menjadi kendala utama.
“Untuk dryer kami masih kesulitan. Mohon bantuan Bapak Presiden, karena saat ini Bulog menjadi garda terdepan dalam menyerap gabah petani. Sementara, di bulan ini saja, potensi panen di Lampung mencapai hampir 600.000 ton gabah,” uujarnya kepada Presiden RI. (Cha)