Kondisi mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pengacara mitra dapur Ibu Ira, Danna Harly mengungkapkan, Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) malah menagih Rp 400 juta kepada korban. Padahal yayasan itu dilaporkan ke polisi terkait dugaan penggelapan pembayaran dana senilai Rp 975 juta.

“Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih Ibu Ira sebesar Rp 400 juta,” kata Danna kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, dilansir Antara, Jumat (18/4).

Danna mengaku kebingungan karena pihak yayasan mengeluarkan tagihan senilai Rp 100 juta kepada kliennya.

Menurut dia, ada tagihan ompreng (tempat bekal) yang sudah dibayar kliennya Rp 200 juta, tetapi malah dimasukkan ke dalam anggaran MBG.

Pekerja merapikan barang di mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

“Kemudian juga ada tagihan ompreng. Jadi Ibu Ira beli ompreng, kemarin Rp 12 ribu sudah dibayar Rp 200 juta. Nah, itu ditagihkan ke dalam mekanisme di MBG ini. Jadi dua hal yang berbeda dicampuradukkan, jadi kacau semua ini,” ucapnya.

Polres Metro Jakarta Selatan pagi ini memeriksa mitra dapur dan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN sebagai saksi soal dugaan penggelapan dana tersebut.

Adapun laporan polisi tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

Pekerja merapikan barang di mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sebelumnya, dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali mendistribusikan makanan ke sejumlah sekolah pada Kamis (17/4), setelah berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025.

Dijelaskan bahwa pada awalnya Ira telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025. Ira sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

Dalam kontraknya, perjanjian dengan yayasan dicantumkan harga Rp 15 ribu per porsi. Namun, di tengah jalan sebagian diubah menjadi Rp 13 ribu.

Pekerja merapikan barang di mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Dinyatakan bahwa pihak yayasan telah mengetahui adanya perbedaan anggaran ini sebelum tanda tangan kontrak, yakni pada Desember 2024.

Saat ditagih untuk pencairan tahap dua, pihaknya mengaku tidak dibayarkan sama sekali oleh pihak yayasan. Pihaknya juga menyesalkan tindakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak ada keterbukaan informasi.

Hingga akhirnya, pihaknya sepakat untuk mengakhiri menjadi mitra Program MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke kepolisian.