Grand Ring di Expo 2025 Osaka yang Menakjubkan
Grand Ring di Expo 2025 Osaka. Foto: Dok. Expo 2025 Osaka
World Expo kembali digelar. Ajang pameran dunia lima tahunan kali ini digelar di Osaka, Kansai, Jepang. Pameran akbar bernama Expo 2025 Osaka yang dibuka 13 April lalu dan akan berlangsung hingga 13 Oktober 2025 ini berlokasi di Yumeshima, sebuah daratan reklamasi nan luas yang berada di Osaka Bay.
Jepang tidak main-main sebagai tuan rumah. Salah satu hal menakjubkan yang Jepang hadirkan adalah Grand Ring, bangunan megah dan kokoh berarsitektur kayu yang dibuat melingkar. Grand Ring berdiameter dalam 615 meter dengan panjang lingkaran mencapai 2 KM itu ditetapkan Guinness World Record sebagai bangunan berarsitektur kayu terbesar di dunia. Total luas bangunan ini mencapai 61.035,55m².
Grand Ring merupakan simbol Expo 2025 Osaka, yang mengusung konsep ‘Bersatu dalam Keberagaman.’ Ring ini dibangun menggunakan perpaduan metode konstruksi modern dan sambungan Nuki tradisional, seperti yang digunakan dalam pembangunan kuil dan tempat ibadah Jepang.
Grand Ring di Expo 2025 Osaka. Foto: Dok. Expo 2025 Osaka
Ring ini akan berfungsi sebagai jalur utama lalu lintas pengunjung di sekitar lokasi Expo, yang memudahkan pergerakan pengunjung di lokasi dan menawarkan pengunjung ruang yang nyaman terlindung dari angin, hujan, dan sinar matahari. Grand Ring terlihat semakin indah saat malam hari, ketika berselimut cahaya lampu.
Grand Ring didesain oleh arsitek dari Tohata Architects dan Azusa Sekjei Co., Tohata Architects sendiri merupakan kantor arsitek ternama yang sudah berdiri hampir 100 tahun di Jepang. Menurut Hisako Nagata, arsitek dari Tohata, yang merupakan generasi kelima pendiri Tohata, pembangunan Grand Ring ini menghabiskan anggaran 3,6 miliar Yen atau setara Rp 400 miliar.
Grand Ring dibangun dari 3 jenis kayu, yaitu Cedar (Sugi), Cemara (Cypress), dan Pinus. Kayu Cedar dan Cemara berasal dari Jepang dan Pinus didatangkan dari Skotlandia. Kayu Cedar dan Cemara mendominasi sekitar 70 persen. “Kayu Sugi sebagai alasnya, Kayu Hinoki sebagai penyangga,” kata Hisako.
Arsitek Tohaka (paling kanan) saat menjelaskan arsitektur Grand Ring. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Expo 2026 Osaka ini bertemakan ‘Designing Future Society for Our Lives’ dengan subtema: “Saving Lives, Empowering lives, and Connecting Lives’. Karena itu, di pameran ini para peserta pameran diharuskan membuat paviliun dengan tema tersebut. Intinya, bagaimana dunia saat ini sudah harus menyiapkan kehidupan masa mendatang.
Sebelum pameran dimulai, panitia sudah mengumpulkan berbagai persoalan dan tantangan dunia di masa mendatang dan merancang solusinya dari para peserta. Selain alam yang harus dijaga dan dilestarikan, juga diperlukan teknologi mutakhir untuk menciptakan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah global yang dialami umat manusia nanti.
Area Expo 2025 Osaka. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Paviliun-paviliun peserta pameran berada di dalam Grand Ring ini. Saat kumparan mengunjungi Expo ini, pada Selasa (15/4/2025), sudah hampir 100 persen paviliun terbangun. Desain-desain paviliun sangat menarik. Sebagian besar paviliun menggunakan unsur kayu dengan dibalut teknologi masa depan. Di dalam Grand Ring juga terdapat hutan buatan, yang menghijau dengan banyak pepohonan.
Lantas bagaimana bila Expo 2025 Osaka selesai pada 13 Oktober 2025, apakah hutan ini akan tetap dipertahankan? Panitia menginformasikan bahwa hutan tetap akan dipertahankan. Namun, paviliun-paviliun akan dibongkar. Sementara Grand Ring juga akan dibongkar. “Grand Ring akan dibongkar dan kayu-kayunya nanti bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Makanya material kayu dipilih, supaya kalau dibongkar, bisa dimanfaatkan lagi,” terang Hisako Nagata.
Area Expo 2025 Osaka. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Expo 2025 Osaka ini diikuti oleh 161 negara dan 9 organisasi internasional. Indonesia juga ikut dalam pameran ini. Event pameran internasional ini sudah digelar sejak 1851 di London. Osaka sudah menjadi tuan rumah dua kali. Sebelumnya, Expo Osaka digelar pada 1970.
Menurut salah seorang panitia Expo, Arai, pemerintah Jepang sudah menyiapkan diri sebagai tuan rumah selama 4 tahun lalu. Selain menyelesaikan reklamasi Yumeshima, pemerintah Jepang juga membangun infrastruktur yang menunjang pameran ini, termasuk stasiun kereta.
Area Expo 2025 Osaka. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Dana besar dikeluarkan Jepang untuk menyelenggarakan event ini. Pemerintah Jepang sendiri menargetkan 28 juta orang akan mengunjungi Expo Osaka 2025, baik warga Jepang maupun warga asing.
Untuk menuju ke lokasi Expo, pengunjung tidak sulit. Pemerintah Jepang sudah menyiapkan sejumlah moda transportasi umum, baik kereta, bus, maupun taksi. Di pekan pertama, Expo ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Jepang maupun turis asing.