Peraih Nobel Siap Pimpin Bangladesh usai Eks PM Sheikh Hasina Kabur
Muhammad Yunus. Foto: Munir Uz zaman/AFP
Peraih Nobel Muhammad Yunus menyatakan siap memimpin pemerintahan sementara di Bangladesh. Para pemimpin mahasiswa di Bangladesh menolak pemerintahan yang dipimpin militer.
Yunus merupakan pesaing politik eks perdana menteri Sheikh Hasina. Dia menyatakan siap untuk memimpin sementara usai penguasa lama eks Perdana Menteri Sheikh Hasina kabur.
Pria berusia 84 tahun itu dianggap telah menyelamatkan jutaan orang keluar dari kemiskinan dengan penggunaan pinjaman mikro yang dipeloporinya. Ia dikenal dunia internasional sebagai “bankir bagi kaum miskin”.
“Jika tindakan diperlukan di Bangladesh, demi negara saya dan demi keberanian rakyat saya, maka saya akan mengambil tindakan tersebut,” kata Yunus dikutip dari AFP, Selasa (6/8).
Demonstran menyerbu istana Perdana Menteri Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, Senin (5/8/2024). Foto: K M ASAD / AFP
Dia juga menyerukan “pemilihan umum yang bebas” usai para pemimpin mahasiswa meminta pemilu yang bebas.
Hasina telah berkuasa sejak tahun 2009 namun dituduh melakukan kecurangan dalam pemilu pada bulan Januari dan jutaan orang turun ke jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut dia mundur.
Ratusan orang tewas ketika pasukan keamanan berusaha meredam kerusuhan namun protes semakin meningkat. Hasina akhirnya melarikan diri dengan helikopter pada hari Senin (5/8) setelah militer berbalik melawannya.
Panglima Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman mengumumkan bahwa militer akan membentuk pemerintahan sementara. Tetapi pemimpin mahasiswa menolaknya.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Foto: AFP
Presiden membubarkan parlemen pada hari Selasa (6/8). Pemimpin mahasiswa dan oposisi utama Partai Nasional Bangladesh (BNP), menuntut pemilihan umum dalam waktu tiga bulan.
Dikutip dari Reuters, menurut juru bicaranya, Yunus telah menyetujui permintaan para pendemo. Yunus akan segera kembali ke Bangladesh setelah menjalani prosedur medis ringan di Paris.