Berita

Fans Bola Israel Diserang di Amsterdam, Pemerintah Kota Larang Unjuk Rasa 3 Hari

Ilustrasi kerusuhan Foto: Muhammad Faisal/kumparan

Setidaknya 5 orang fans klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv dirawat di rumah sakit usai mendapat tindakan kekerasan dari kelompok antisemit di Amsterdam, Belanda. Hal ini disampaikan oleh Wali kota Amsterdam, Femke Halsema.

“Fans Maccabi itu diserang, mengalami kekerasan, dan ditembaki kembang api di sekitar kota,” kata Halsema, dikutip dari reuters Jumat (8/11).

Peristiwa itu membuat kepolisian setempat menurunkan polisi anti huru-hara untuk meredakan situasi. Beberapa fans yang lain dikawal sampai ke hotel.

Akibatnya, pemerintah kota Amsterdam menerbitkan larangan unjuk rasa atau demonstrasi selama 3 hari, terhitung sejak Jumat (8/11). Tujuannya, agar kepolisian bisa melakukan langkah-langkah darurat sebagai respons atas peristiwa kekerasan dan kemarahan warga Amsterdam yang bersimpati atas Palestina, terutama konflik di Gaza.

Halsema sendiri terkejut, saat kelompok antisemit ini berhasil menghindari 200 petugas kepolisian dan bisa menonton pertandingan antara Ajax Amsterdam vs Maccabi Tel Aviv.

Belanda Janji Tangkap Pelaku

Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof juga merasa ngeri atas kerusuhan yang terjadi. Ia juga telah berkontak dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk menangkap semua pelaku.

“Para pelaku akan kami identifikasi dan kami hukum,” ucap Schoof.

Sementara politisi anti-Islam di Belanda, Geert Wilders yang juga pemimpin partai terbesar di pemerintahan merasa malu kejadian ini terjadi di Belanda.

Sejauh ini, polisi Belanda telah mengindetifikasi 62 terduga pelaku. Mereka ditahan setelah pertandingan. Mereka ini adalah suporter pro-Palestina yang mencoba masuk stadion Johan Cruyff Arena.

Kerusuhan sendiri tak terjadi di Johan Cruyff Arena. Para penonton bisa pulang dan keluar stadion dengan aman, setelah Maccabi Tel Aviv dipermalukan 5 gol tanpa balas oleh Ajax Amsterdam.

Kerusuhan terjadi pada malam yang sama di pusat kota.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link