Fatima, Perempuan yang Hadir di Antara Erdogan dan Prabowo
Presiden Turki Erdogan, Presiden Prabowo bersama penerjemah Fatima Gulhan Abushanab di Istana Bogor, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok Setkab RI
Kunjungan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia telah berakhir. Namun, masih ada sisi yang menarik dari kunjungannya. Misalnya saja kehadiran seorang perempuan yang selalu hadir di antara Erdogan dan Presiden Prabowo Subianto.
Perempuan itu adalah Dr. Fatima Gulhan Abushanab, penerjemah Erdogan.
Fatima mulai tampak saat Erdogan dan istrinya, Emine, mendarat di Bandara Halim, Jakarta, pada Selasa (11/2) sore. Dia memakai jas warna biru tua. Dia selalu berada di lingkaran Erdogan dan Emine.
Presiden Turki Erdogan, Presiden Prabowo bersama penerjemah Fatima Gulhan Abushanab di Istana Bogor, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok Setkab RI
Pada Rabu (12/2) siang saat Erdogan menghadiri sambutan kenegaraan dan pertemuan bilateral di Istana Bogor, kehadiran Fatima juga tampak menonjol. Kali ini dia memakai jas biru muda. Dia membawa tas serta menggantungkan tanda pengenal di dada kirinya.
Presiden Turki Erdogan, Presiden Prabowo bersama penerjemah Fatima Gulhan Abushanab di Istana Bogor, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok Setkab RI
Ketika Prabowo memberikan cenderamata kepada Erdogan, perempuan itu menerjemahkan pernyataan Prabowo yang disampaikan dalam bahasa Inggris kepada Erdogan. Dia juga menyampaikan pertanyaan/pertanyaan Erdogan kepada Prabowo.
Sebelum ke Indonesia, Fatima juga menjadi penerjemah Erdogan dalam kunjungannya ke Malaysia pada 10-11 Februari 2025.
Fatima memperoleh gelar sarjana dari jurusan hubungan internasional di Universitas George Mason di Virginia dan kemudian gelar master dari Program Studi Liberal di Universitas Georgetown di Washington, D.C. Saat ini, ia menjadi bagian dari tim pakar hubungan internasional di Istana Erdogan.
Ayah Fatima adalah orang Palestina yang berpaspor Yordania-AS, Ali Ahmad Ghulam Abushanab. Dengan demikian, Fatima memiliki darah Palestina.
Sedangkan ibu Fatima adalah Prof. Dr. Merve Safa Kavakci dan menjadi Dubes Turki di Malaysia pada 2017-2022.
Ibu Fatima Diusir karena Berhijab
Dr. Merve adalah sosok terkemuka di Turki. Dia merupakan wakil ketua parlemen pertama yang memakai hijab di Turki — yang menganut sekularisme — pada Pemilu 1999. Namun, karena hijabnya, dia diusir dari parlemen. Bahkan kewarganegaraannya dicabut.
Merve kemudian pergi ke AS untuk menyelesaikan studi di Harvard dan mengajar di sana. Hingga kemudian Erdogan menunjuknya sebagai Dubes di Malaysia.
Presiden Turki Erdogan, Presiden Prabowo bersama penerjemah Fatima Gulhan Abushanab di Istana Bogor, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok Setkab RI
Fatima Jadi Sasaran Kubu Oposisi
Erdogan lalu menunjuk putri Merve, Fatima, sebagai penerjemahnya. Penunjukan Fatima bukannya tanpa tantangan. Partai oposisi mempersoalkan Fatima saat Erdogan bertemu Presiden Biden pada 2021 dan Fatima sebagai penerjemahnya.
Oposisi menuduh Fatima yang masih cukup muda itu tidak kompeten untuk menjadi penerjemah. Erdogan membela Fatima dan mengatakan bahwa tuduhan pada Fatima dilancarkan hanya karena Fatima mengenakan hijab.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden AS Joe Biden pada awal sesi pleno pertama KTT NATO di pusat kongres Ifema di Madrid, pada 29 Juni 2022. Di antara mereka terdapat Fatima, penerjemah Erdogan. Foto: Gabriel Bouys/AFP
“Setiap kali Erdogan membawa wanita muda kita [Fatima Abushanab] bersamanya sebagai penerjemah dalam pertemuan diplomatik, jutaan pencari suaka ilegal memasuki negara kita, atau mereka membuat negara kita menandatangani kontrak dengan biaya yang sangat tinggi,” tuding Kemal Kılıçdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dari oposisi.
Fatima tidak terima dengan tudingan itu sehingga dia mendaftarkan pengaduan ke Kejaksaan Ankara. Fatima lewat pengacaranya mengatakan, pernyataan Kemal Kılıçdaroğlu merupakan serangan terhadap hak-hak pribadi Fatima.