Sebuah mobil yang membawa tiga unit motor Vespa masuk ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanTiga unit kendaraan Vespa dengan berbagai macam tipe tersebut merupakan barang bukti baru dari pengembangan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSebelumnya, KPK juga telah menyita 44 aset tanah dan bangunan senilai Rp 200 miliar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanAda tujuh tersangka yang dijerat dalam kasus yang merugikan negara Rp 1 triliun itu. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanKPK belum mengumumkan secara detail kasus LPEI ini. Termasuk identitas tujuh tersangka tersebut. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanNamun, menurut Juru bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keterangannya pada 7 November 2024, kasus korupsi ini terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan bersumber dari APBN. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanFoto: Iqbal Firdaus/kumparanFoto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sebuah mobil yang membawa tiga unit motor Vespa masuk ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/1).

Tiga unit kendaraan Vespa dengan berbagai macam tipe tersebut merupakan barang bukti baru dari pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain motor, ada juga satu unit mobil Wuling.

Motor tersebut disita dari hasil penggeledahan KPK di rumah seorang mantan Direktur Utama BUMN di Jakarta. KPK tidak mengungkap identitasnya.

Sebelumnya, KPK juga telah menyita 44 aset tanah dan bangunan senilai Rp 200 miliar.

Ada tujuh tersangka yang dijerat dalam kasus yang merugikan negara Rp 1 triliun itu. KPK belum mengumumkan secara detail kasus LPEI ini. Termasuk identitas tujuh tersangka tersebut.

Namun, menurut Juru bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keterangannya pada 7 November 2024, kasus korupsi ini terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan bersumber dari APBN.

Sebuah mobil angkut membawa tiga unit Vespa masuk ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan