Presiden AS Joe Biden memberikan keterangan pers pembaruan vaksinasi dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih, AS pada 6 April 2021. Foto: BRENDAN SMIALOWSKI / AFP

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (14/8) menyatakan, gencatan senjata di Gaza akan mencegah Iran menyerang Israel. Iran mengincar Israel untuk membalas kematian Ismail Haniyeh.

Pemimpin biro politik Hamas itu tewas terbunuh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran. Iran dan Hamas menuding Israel sebagai dalang kematian Haniyeh. Sampai sekarang Israel bungkam perihal kematian Haniyeh.

Iran menegaskan akan tetap menyerang Israel untuk balas dendam meski sejumlah negara Barat memintanya membatalkan. Gedung Putih bahkan memprediksi serangan Iran ke Israel diluncurkan pekan ini.

Orang-orang mengangkat bendera Palestina dan potret pemimpin Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh, dalam sebuah unjuk rasa di Universitas Teheran, di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli 2024. Foto: AFP

Ancaman serangan Iran menjadi perhatian khusus Biden. Saat ditanya jurnalis di New Orleans perihal apakah gencatan senjata bisa mencegah serangan Iran, Biden mengiyakan.

“Itu harapan saya,” ujar Biden seperti dikutip dari AFP.

Akan tetapi Biden mengakui untuk menuju gencatan senjata antara Hamas dan Israel itu adalah pekerjaan yang makin sulit.

“Saya tak akan menyerah,” kata Biden mengenai gencatan senjata di Gaza.

AS merupakan salah satu mediator krisis Gaza. Bahkan sebelum Haniyeh terbunuh, Biden sempat mengusulkan tiga tahapan gencatan senjata Gaza, tapi ditolak Netanyahu.

10 Bulan Perang Gaza

Orang-orang memilah-milah reruntuhan di dalam sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza, Sabtu (10/8/2024). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP

Perang di Gaza sudah berjalan 10 bulan. Hampir setahun ini Israel tanpa henti menyerang Gaza tanpa pandang bulu, demi tujuan melenyapkan Hamas.

Laporan Kementerian Kesehatan Gaza, total korban jiwa sejak perang pecah pada Oktober 2023 mencapai nyaris 40 ribu. Mayoritas korban jiwa adalah warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan.

Upaya gencatan senjata di Gaza makin sulit lantaran ulah Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir. Dia melanggar aturan dengan berdoa Yahudi di Masjid Al-Aqsa— masjid suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi kompleks Al-Aqsa yang juga dikenal oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 13 Agustus 2024 Foto: Temple Mount Administration/Handout via REUTERS

Di tempat itu pula Ben Gvir meminta Israel tidak ikut serta ke dalam negosiasi gencatan senjata. Ben Gvir menginginkan Israel melanjutkan perang sampai menang. Kedatangan menteri provokatif ini dikawal ketat aparat Israel dan diikuti ribuan warga Israel.

Sedangkan Hamas mendesak mediator untuk menerapkan usulan gencatan senjata dari Biden. Hamas mengirim isyarat tak mau terlibat perundingan gencatan senjata baru.