Berita

Israel Akui Serangan yang Lukai Dua Anggota UNIFIL dari TNI di Lebanon

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)

Israel mengakui melepaskan tembakan ke arah posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Serangan itu melukai dua anggota TNI yang tergabung dalam pasukan sementara PBB di Lebanon itu.

Dikutip dari AFP, Israel menyebut serangan itu dilakukan karena milisi Hizbullah beroperasi di sekitar pos UNIFIL. Hizbullah merupakan milisi Syiah yang diserang Israel di Lebanon.

Hizbullah berdiri pada 1982 untuk melawan Israel yang kala itu menginvasi Lebanon. Dalam perkembangannya, Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer berpengaruh di Lebanon.

Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock

Adapun militer Israel (IDF) pada Kamis (10/10), tak lama setelah kejadian serangan, mengeklaim selalu menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL.

IDF menambahkan, komunikasi termasuk meminta pasukan PBB berada di zona terlindungi. Sebab, beberapa pasukan IDF beroperasi di lokasi kejadian, yaitu Naqoura.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)

Sementara UNIFIL dalam keterangannya pada Kamis (10/10), menyebut kejadian yang melukai dua anggota TNI itu terjadi di pos pengawasan sekitar Naqoura, selatan Lebanon.

“Pagi ini, dua anggota penjaga perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembakkan senjata ke arah menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, menembak secara langsung dan membuat mereka terjatuh. Untungnya, kali ini lukanya tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit,” kata UNIFIL.

Indonesia Naik Pitam

Menlu Retno Marsudi berpidato saat forum SOFT di PBB New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2024). Foto: X/ @Menlu_RI

Terlukanya anggota TNI akibat serangan Israel membuat Menlu Retno Marsudi naik pitam. Dia meminta IDF menghormati keberadaan pasukan penjaga perdamaian di selatan Lebanon.

“Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai 2 personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” kata Retno dalam pernyataannya, Kamis (10/10).

“Indonesia mengingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL,” sambung Retno.

Dalam 16 tahun terakhir, Indonesia rutin tiap tahun mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam UNIFIL. Prajurit Indonesia yang diberangkatkan itu juga disebut sebagai Kontingen Garuda. Jumlah mereka lebih dari seribu personel.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link