Kisah Lektor Tunanetra Ikut Misa Agung Bersama Paus Fransiskus: Ini Sejarah
Pemabacaan Alkitab saat Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Youtube/Komsos KWI
Rasa syukur diungkapkan Bernadus Dustin atau biasa disapa Dustin. Pemuda asal Pademangan, Jakarta Utara, itu ditunjuk sebagai lektor (pembaca kitab) pada Misa Agung bersama Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Dustin satu-satunya penyandang disabilitas yang bertugas sebagai lektor. Dustin yang seorang tunanetra sejak kecil menyebut kesempatan sebagai pelayan altar merupakan sejarah baginya.
“Menurut saya ini sejarah yang sangat sangat sangat berarti dalam hidup saya di mana saya diberi kesempatan untuk jadi salah satu petugas liturgi,” kata Dustin saat ditemui oleh kumparan.
Pemuda berusia 22 tahun ini bersyukur karena bisa satu altar dengan Paus Fransiskus. Apalagi, pelayanannya kali ini disaksikan banyak orang.
Bernadus Dustin, lektor tunanetra yang bacakan sabda lewat braile saat Misa Agung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Lebih lanjut, Dustin juga merasakan kelembutan Paus Fransiskus saat dia berkesempatan berjabat tangan. “Saya sempat jabat tangan dua kali, itu menurut saya blessing ya very very blessing itu berkat banget bisa merasakan kelembutan dari bapa paus bap suci kasih sayangnya wow saya nggak bisa ngomong,” tambahnya sambil tersenyum bangga.
Dustin memang memiliki cita-cita melayani gereja. Keterbatasan yang dia miliki tak menghambat semangatnya dalam melayani Tuhan. Hal tersebut dibuktikan saat dia mampu melewati proses latihan saat menjadi lektor.
“(teks bacaan) dibagikan lewat PDF , saya baca dari laptop, kemudian saya tulis dalam huruf braile,” kata Dustin.