Berita

Menhub Satukan Pengelola Bandara IKN & Balikpapan, Buka Peluang Gandeng Asing

Ilustrasi Bandara Sepinggan. Foto: Ipoel Jangan Asem/Shutterstock

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bakal mengintegrasikan pengelolaan bandara IKN dan Sepinggan di Balikpapan. Pemerintah berencana menunjuk Angkasa Pura Indonesia (API) atau InJourney Airports dan perusahaan asing.

Budi menyebutkan, ide tersebut sudah diusulkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa pengelolaan bandara IKN atau Nusantara Airports dan Sepinggan akan dilakukan secara bersama-sama.

“Ini kita sedang bicara, jadi kita dengan asing dan AP, mengelola dua bandara itu,” ungkapnya saat Peresmian InJourney Airports, Senin (9/9).

Di sisi lain, Budi membuka peluang hanya memberlakukan status internasional untuk Bandara IKN. Pasalnya, panjang runway Bandara Sepinggan tidak sepanjang di IKN dan kemungkinan tidak akan diperpanjang.

“Jadi Balikpapan bisa saja ke dalam negeri, yang internasional di IKN. Runway-nya 3.000 (meter). Jadi untuk long-distance, (Boeing) 777 bisa di sana. Ini nanti studinya seperti itu,” jelasnya.

Meski demikian, dia enggan membeberkan lebih lanjut apakah akan mencabut status internasional yang tersemat pada Bandara Sepinggan dalam waktu dekat. Hal ini menyusul langkah serupa yang dialami oleh 17 bandara lain yang sudah turun kasta sepanjang tahun ini.

“Tapi memang dengan adanya bandara IKN yang panjangnya 3.000, di Balikpapan yang 2.400 juga tidak perlu diperpanjang, dan pusat haji dan umrah di Kalimantan bisa di situ,” imbuh Budi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (API) Faik Fahmi menjelaskan pihaknya, setelah resmi melakukan merger, siap jika ditunjuk sebagai pengelola Bandara IKN.

“Pada prinsipnya kita siap ya, kalau awalnya ini kan IKN untuk bandara VVIP, tapi ketika nanti pemerintah menunjuk Angkasa Pura untuk mengelola, kita prinsipnya siap,” katanya.

Faik mengusulkan mekanisme pengelolaan Bandara IKN dan Bandara Sepinggan nantinya bisa menggunakan konsep Multi-Airport System (MAS), yakni pengelolaan secara terintegrasi.

“Nanti kita sistemnya itu Multi Airport System, jadi dalam satu pengelolaan. Kalau Multi Airport system itu berarti terintegrasi dalam satu pengelolaan,” ungkap dia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyaksikan uji coba landasan pacu (runway) Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN). Uji coba menggunakan pesawat kalibrasi jenis King Air tipe 200 PK CAO Minggu (25/8/2024). Foto: Dok. Kementerian Perhubungan

Dia memastikan kedua bandara tidak saling menggerus trafik penerbangan maupun penumpang. Pasalnya, penerbangan antara keduanya akan berbeda dan pangsa pasar yang juga berbeda.

“Enggak sih (menggerus trafik). Jadi nanti pilihan saja, nanti ada yang mungkin mau mendarat di IKN ada flight tertentu, yang terbang di IKN. Ya ada yang flight ke Balikpapan ya lewat balikpapan, sudah kita atur yang penting pengelolaannya satu sama, jadi kita atur tidak ada masalah,” tandas Faik.

Sebelumnya, Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menyoroti pengembangan Bandara IKN sebagai hub internasional ini akan mengancam bandara setempat, terlebih Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang juga berstatus internasional.

“Kalau Bandara IKN mau dijadikan hub internasional komersial ya bisa saja, tapi akan mematikan bandara di sekitarnya terutama Bandara Sepinggan Balikpapan. Ini karena jaraknya berdekatan dan pasarnya juga sebenarnya menyatu,” ujarnya kepada kumparan.

Padahal, kata Gatot, Bandara Sepinggan terlebih dahulu sudah dipersiapkan sebagai bandara internasional untuk pintu gerbang dari Asia Timur. Bandara ini juga sempat tergerus dengan kemunculan Bandara APT Pranoto, Samarinda.

“Dulu waktu bandara di Samarinda dibuka, bandara di Balikpapan penumpangnya turun sampai 40-50 persen. Ini kalau bandara IKN dibuka komersial, pasarnya akan terpecah lagi,” kata Gatot.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link