Berita

Menkes Akui Banyak Terima Laporan dari Undip soal Kasus Bullying Dokter PPDS

Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku banyak menerima laporan perundungan dari mahasiswa Undip.

Hal itu disampaikan Budi menyusul dugaan perundungan di program studi Universitas Diponegoro kepada Aulia Risma Lestari (30) salah seorang peserta PPDS di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yang menyebabkan bunuh diri.

“[Sering terjadi di Undip] Saya menerima cukup banyak laporan,” kata Budi di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).

Budi menyebut pihaknya telah mengirim audit dan kerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa itu.

“Kita kali ini sedang ngirim audit karena ini sudah ada kematian juga kita juga bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini,” ucap dia.

Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock

Lebih lanjut, Budi menuturkan pihaknya juga sudah mendapatkan bukti berupa catatan harian Aulia. Ia menyebut catatan itu akan diperiksa untuk melihat perkembangan miral Aulia.

“Kita juga cukup detail ditulis di buku hariannya. Jadi kita nanti akan confirm apakah hal ini benar-benar terjadi?” terangnya.

Jika perundungan tersebut terbukti, Budi menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku perundungan.

“Jadi saya sebagai Menteri bisa mencabut SIP dan STR dokter-dokter yang memang perilakunya seperti ini dengan alasan bahwa mesti mendidik anaknya menjadi tangguh. Menjadi tangguh dan kuat mental tidak usah mengancam dia sampai dia mau bunuh diri,” pungkas dia.

Undip Membantah

Sementara Undip membantah terjadinya perundungan terhadap dokter Aulia bunuh diri karena dibully.

“Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” tegas Rektor Undip Suharnomo melalui keterangan tertulis,

Ia juga menegaskan, Fakultas Kedokteran Undip telah menerapkan gerakan ‘zero bullying’. Gerakan anti perundungan ini ini juga terus diawasi.

Meski begitu, pihaknya siap menerima bila ada fakta lain di luar hasil investigasi yang Undip sudah lakukan.

“Kami sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lain di luar hasil investigasi yang telah kami lakukan. Kami siap berkoordinasi dengan pihak mana pun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan “zero bullying” di Fakultas Kedokteran Undip,” tegas Suharnomo lagi.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link