Berita

Populer: OIKN Minta Tambahan Rp 27,8 T; Susu Ikan Alternatif Pengganti Susu Sapi

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan didampingi Plt Ketua OIKN Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno dan Plt Wakil Ketua OIKN Raja Juli Antoni saat peresmian Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Selasa (14/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Otorita IKN (OIKN) yang meminta tambahan anggaran sebesar Rp 27,8 triliun dalam Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2025 menjadi salah satu berita yang banyak dibaca pada Senin (9/9).

Selain itu, pengkajian susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program ambisius presiden terpilih Prabowo Subianto juga menjadi berita yang ramai dibaca di kumparanBisnis. Simak selengkapnya.

Otorita Minta Tambahan Anggaran Rp 27,8 T

Plt Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni meminta tambahan anggaran OIKN menjadi Rp 27,8 triliun. Sebelumnya pada pagu indikatif OIKN tahun depan adalah sebesar Rp 505,5 miliar.

“Kami melakukan usulan tambahan anggaran menjadi Rp 27,8 triliun dan kemudian mengajukan kembali revisi usulan tambahan anggaran tersebut kepada Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas,” kata Raja Juli saat rapat bersama Komisi II DPR RI, Senin (9/9).

Penambahan tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan pada enam Kedeputian. Secara keseluruhan, total anggaran yang diusulkan akan dialokasikan pada Program Pengembangan Kawasan Strategis.

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua OIKN Raja Juli Antoni di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Keenam Kedeputian tersebut meliputi Bidang Perencanaan dan Pertahanan sebesar Rp 788,5 miliar, Bidang Pengendalian Pembangunan Rp 106,1 miliar, Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp 62,5 miliar, Bidang Transformasi Hijau dan Digital sebesar Rp 37,7 miliar, Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Rp 63 miliar dan Bidang Sarana dan Prasarana Rp 26,7 triliun.

Susu Ikan Alternatif Pengganti Susu Sapi

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan pengadaan susu dari peternakan sapi perah terintegrasi (mega farm) butuh waktu dua hingga tiga tahun. Saat ini pihaknya sedang mengkaji penggunaan susu ikan sebagai alternatif.

“Tapi jika tidak mungkin ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi misal dari ikan ada juga,” kata Sis Apik.

KKP dan Kemenkop UKM luncurkan susu ikan sebagai produk hilirisasi. Foto: Dok. KKP

Sebelumnya, pada tahun lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meluncurkan susu ikan sebagai upaya mendorong hilirisasi produk perikanan. Produk inovasi tersebut berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai bahan baku susu ikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebut langkah ini dilakukan untuk mendorong hilirisasi perikanan.

“Ini akan menjadi faktor penting dalam mendorong hilirisasi perikanan, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun dan kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7 persen, sisanya masih dipenuhi dari impor.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link