Berita

Prabowo dan Megawati Bertemu, Ada Pembahasan Terkait Hasto?

Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Senin (7/4/2025). Foto: Dok. Sufmi Dasco Ahmad

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berbincang selama 1,5 jam di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4) malam. Keduanya berbincang empat mata membahas berbagai isu negara.

Lantas apakah ada pembahasan mengenai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kini menjadi tersangka KPK terkait kasus suap Harun Masiku?

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani hanya menjawab diplomatis.

“Karena empat mata saya tidak banyak yang tahu,” kata Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (9/4).

Muzani termasuk dalam rombongan yang ikut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut. Namun ia tidak mengetahui isi pembicaraan mereka.

“Pertemuan itu empat mata dan kami mendampingi dari pertemuan tersebut, sehingga kami tidak secara langsung mendengar apa yang dibicarakan oleh kedua pemimpin tersebut,” ujar Muzani.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (9/4). Foto: Haya Syahira/kumparan

Meski begitu, Muzani menjelaskan Megawati sempat menyampaikan pengalamannya sebagai Presiden ketika menghadapi tantangan ekonomi nasional. Termasuk saat menghadapi tekanan global seperti pengenaan tarif ekspor oleh Amerika Serikat.

“Ibu Megawati menyampaikan pengalamannya melakukan pemulihan ekonomi nasional yang ketika itu juga tidak mudah, dan Pak Prabowo sangat memperhatikan berbagai pandangan pengalaman yang pernah dilakukan Ibu Megawati,” ujarnya.

Selain ekonomi, pertemuan juga menyentuh soal peran PDIP dalam pemerintahan mendatang. Meski tidak secara formal bergabung dalam berkumpul, Megawati disebut menyampaikan kesediaannya membantu jika dibutuhkan.

“Ibu Mega berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat. Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDI sebagai instrumen tetapi tidak dalam posisi dalam kondisi,” katanya.

Muzani mengatakan, Prabowo tampak menyimak dan menyambut positif masukan-masukan yang diberikan pendahulunya itu.

“Pak Prabowo merasa bahwa pertemuan ini adalah suatu hal yang positif bagi kehidupan bangsa dan negara termasuk bagi pemerintahan yang beliau pimpin,” tuturnya.

Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan pemberian suap, Hasto Kristiyanto berpose usai menjalani siang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (27/3/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Kasus Harun Masiku

Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Suap ini terkait proses pergantian antar waktu (PAW) Harun menjadi anggota DPR terpilih 2019-2024.

Kasus ini terungkap saat KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada 8 Januari 2020 lalu. Namun Harun lolos dalam operasi senyap itu dan buron hingga saat ini.

Belakangan KPK juga menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam perkara tersebut. Hasto diduga menjadi pihak yang turut menyokong dana.

Suap diduga dilakukan agar Harun ditetapkan sebagai anggota DPR melalui proses PAW. Caranya adalah dengan menyuap Komisioner KPU saat itu Wahyu Setiawan. Nilai suapnya mencapai Rp 600 juta.

Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan pemberian suap, Hasto Kristiyanto (tengah) usai menjalani siang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (27/3/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Suap itu diduga dilakukan oleh Hasto bersama Donny Tri Istiqomah, Harun Masiku, dan Saeful Bahri. Suap kemudian diberikan kepada Agustiani Tio F dan juga Wahyu Setiawan.

Selain itu, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka perintangan penyidikan. Hasto diduga melakukan serangkaian upaya seperti mengumpulkan beberapa saksi terkait Masiku dengan mengarahkan para saksi itu agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.

Tidak hanya itu, pada saat proses tangkap tangan terhadap Masiku, Hasto memerintahkan Nur Hasan—seorang penjaga rumah yang biasa digunakan sebagai kantornya—untuk menelepon Harun Masiku supaya merendam HP-nya dalam air dan segera melarikan diri.

Kemudian, pada 6 Juni 2024, atau 4 hari sebelum Hasto diperiksa sebagai saksi terkait Harun Masiku, ia juga memerintahkan stafnya yang bernama Kusnadi untuk menenggelamkan HP milik Kusnadi agar tidak ditemukan oleh KPK.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link