Sekjen PKB Tak Penuhi Panggilan PBNU
Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid usai rapat pleno di kantor DPW PKB Jatim pada Jumat (1/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid tidak menghadiri panggilan tim pendalaman hubungan PBNU dan PKB atau Pansus PKB.
Hasanuddin awalnya diminta hadir ke ruang rapat lantai 5 Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat pada Senin (5/8) pukul 12.30 WIB. Namun Hasanuddin tidak hadir walau sudah ditunggu.
“Tetapi kami tunggu sampai jam 14.30 tadi saya turun dari atas juga belum ada konfirmasi kedatangannya,” ujar Rais Syuriyah PBNU KH. Cholil Nafis pada Konferensi pers di gedung PBNU, Jakarta, Senin (5/8).
KH Cholil Nafis menjadi pembicara di acara Halaqah “Urgensi Peran Da’i Pemuda Dalam Merajut Ukhuwah di Tahun Politik” yang diselenggarakan oleh Pemuda Persis di Kampus IAI Persis, Bandung. Foto: Dok. Istimewa
Cholil menyayangkan ketidakhadiran Hasanuddin pada hari ini. Dirinya mengaku ingin silaturahmi sesama warga NU.
“Yang kedua, tentu adalah info-info berkenaan dengan PKB dan bagaimana juga menyusun yang baik lah (tentang) hubungan antara PKB dengan PBNU, tapi beliau sampai sekarang belum hadir,” ujar dia.
PBNU akan mencoba memanggil Hasanuddin dan tokoh PKB lainnya. “Kita akan mengundang beberapa tokoh terkait yang memang punya informasi yang kita perlukan untuk bagaimana menghimpun informasi-informasi yang cukup untuk menjadi kebijakan PBNU,” ucap Cholil.
“Kita akan bicarakan di internal panel siapa yang akan dipanggil berikutnya,” lanjut Cholil.
Surat undangan untuk Hasanuddin Wahid ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Gus Imron Rosyadi Hamid. Dalam surat itu, Hasanuddin Wahid dipanggil untuk memberikan keterangan mengenai hubungan Nahdlatul Ulama dan PKB.
Eks sekjen PKB Muhammad Lukman Edy usai dimintai keterangan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Sebelumnya, Eks Sekjen PKB Lukman Edy sudah bertemu dengan Pansus PKB yang dibentuk PBNU pada Rabu (31/7). Lukman saat itu datang sendiri tanpa ditemani pengurus partai.
Pemeriksaan terhadap Lukman berlangsung selama sekitar 1,5 jam. Dalam pemeriksaan, Lukman ditanya soal momen Gus Dur lengser dari PKB pada 2008 lalu.
“Saya diminta penjelasan terutama oleh Pak Ikhsan Abdullah seperti apa sebenarnya ada dualisme Muktamar pada saat itu Ancol (kubu Gus Dur) versus Parung (kubu Cak Imin) dan apa yang terjadi, ya, saya jelaskan apa adanya,” kata Lukman Edy.