Berita

Wartawan PR Bandung Diduga Dipersekusi di Demo Pilkada, Dipaksa Hapus Video

Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan masyarakat membakar ban dan pembatas jalan saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/8/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO

Wartawan Pikiran Rakyat (PR), Alza Ahdira, dipersekusi 4-5 orang yang tak dikenal, usai meliput demo penolakan revisi UU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Barat (Jabar), Kamis (22/8).

Alza dipaksa menghapus video terkait demo di ponsel, perampasan ID Pers, hingga pemukulan.

Alza mengatakan saat itu dia hendak mengambil motor usai massa aksi dibubarkan paksa polisi. Lokasi dia memarkir motor berada di sekitar Jalan Trunojoyo.

“Nah, pas saya lagi jalan gitu sambil pegang hp (handphone), tiba-tiba ada satu orang OTK (orang tidak dikenal). OTK menunjuk ke arah saya, dan bilang ‘Woy itu lagi ngerekam woy!’,” katanya saat dihubungi, Jumat (23/8).

Alza mengatakan, dirinya saat itu padahal tak merekam apa-apa. Namun, kelompok yang menghampirinya itu menurut dia tetap memaksa untuk menghapus video di ponselnya.

“Saya bilang, ‘Saya jurnalis, saya jurnalis’. Tapi mereka enggak peduli. Saya nggak ngerekam apa-apa, mereka bilang ‘Hapus-hapus-hapus’. Nah, di situlah mereka sudah mulai berusaha merampas hp saya,” ucapnya.

Intimidasi tersebut membuatnya terpaksa menghapus seluruh file video yang ia rekam selama meliput aksi demo di DPRD Jabar. Saat melakukan penghapusan, Alza mengaku ada pukulan pada kepalanya dengan bambu. Namun, lantaran mengenakan helm ia kepalanya tidak terluka.

“Saya kerasa banget itu ada pukulan 1 atau 2 kali, itu kena kepala saya. Jadi, pukulannya keras masuk. Cuman karena pakai helm kan enggak kerasa,” katanya.

Setelah video dihapus, tensi suasana menurun dan kelompok OTK itu akhirnya meninggalkan Alza. Namun, ID Pers yang dia pakai dirampas. Katanya, sebagai jaminan identitas.

“Tiba-tiba ID Pers saya disita. Udah gitu dibilang, ‘Ini saya tahan ya’. Setelah saya hapus foto semua, baru mereka pergi,” aku Alza.

Hingga saat ini, ID Pers itu masih belum dikembalikan. Alza sendiri tak mengetahui keberadaannya.

“Sebenarnya kemarin saya udah dihubungi sama AJI, (Asosiasi Jurnalis Independen). Selain itu, kantor saya juga sudah advokasi. Cuma sampai sekarang masih belum ada hasil,” kata dia.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polda Jabar yang dikontak belum memberikan respons.

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link