Berita

Yoyok Sukawi Janji Biaya Sekolah di Semarang Gratis, Agustina Nilai Tak Adil

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng – Iswar Aminuddin dan Alamsyah Satyanegara (AS) Sukawijaya atau Yoyok Sukawi – Joko Santoso dalam debat perdana. Foto: Intan Alliva/kumparan

Debat Pilwakot Semarang berlangsung panas. Kedua calon wali kota saling serang terkait kebijakan yang akan mereka ambil bila terpilih nanti.

Awalnya, paslon nomor urut 02 Yoyok Sukawi menjawab pertanyaan dari panelis tentang tata cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Yoyok berjanji akan menggratiskan seluruh biaya sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat baik untuk siswa miskin ataupun kaya.

“Kami punya program pendidikan gratis SD, SMP, negeri, swasta, MI MTS, semua akan kita gratiskan,” ujar Yoyok, Jumat (1/11).

Mendengar jawaban itu, calon nomor urut 01 Agustina Wilujeng menilai program Yoyok tidak memiliki azas keadilan.

“Pertama menarik sekali sekolah gratis untuk miskin dan kaya, berarti Rp 300-an miliar itu menurut saya tidak ada akses keadilan. Itu hanya dari SPPnya saja belum kesejahteraan guru,” jawab Agustina.

Debat cukup alot juga terjadi saat keduanya membahas tentang komitmen menurunkan emisi di Kota Semarang. Terkait itu Agustina berjanji akan menambahkan armada BRT Trans Semarang lantaran masih sangat kurang.

“Kita akan memperluas transportasi publik nomor 1, kita buat gerakan mobil motor listrik,” jawab Agustina.

Namun, Yoyok ternyata memiliki jawaban berbeda. Menurutnya tidak perlu menambah armada yang penting meremajakan yang sekarang karena kerap dijuluki cumi-cumi hitam.

“Untuk mengurangi emisi jangan malah transportasi publik, cumi cumi darat yang ditambah, harusnya diremajakan dulu,” ucap Yoyok.

Mendengar itu, Agustina tak setuju lantaran knalpot BRT yang terkenal dengan sebutan cumi-cumi darat itu terjadi karena pemkot kekurangan armada

“Mas Yoyok cumi-cumi darat terjadi karena karena bisnya terbatas, kita sudah ngomong dengan pengelola mereka bilang ibu busnya sedikit. Maka yang kami lakukan adalah menambah armada agar tidak ngos-ngosgosan,” kata Agustina.

Sementara, saling ejek terjadi antara dua pendukung paslon. Mereka tak henti-hentinya meneriakan yelyel meskipun telah mendapat peringatan dari moderato

Leave A Comment

RSS
Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
Copy link